Psikologi Pendidikan


   Psikologi pendidikan adalah Salah satu cabang ilmu psikologi yang khusus mempelajari tentang cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.


Setelah membaca pengertian diatas, pasti pada bingung dong, kenapa "cara memahami pengajaran dan pembelajaran" ? kenapa enggak "cara memahami pengajaran" aja,, atau "cara memahami pembelajaran" aja ? Oke, kalau gitu akan mutia jelaskan. Pengajaran dan pembelajaran itu berbeda. Sekali lagi ya BERBEDA !! Dimana letak bedanya ? Mari simak baik-baik

kalau pengajaran itu proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan terlebih dahulu dan diarahkan untuk untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar. key word : proses pendidikan, direncanakan, diarahkan dan dirancang.  

Pembelajaran sendiri adalah proses interaksi peserta didik dengan sang pendidik dan ada sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Key word : proses interaksi, sumber belajar, dan lingkungan belajar

Gimana ? udah keliatan kan bedanya ? hehehe,,, Nahh sekarang kembali lagi ke psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan ini sendiri didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum awal abad ke-20. Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan. 

Tokoh Pertama

William James (1842-1910)
Pada tahun 1890 William James meluncurkan buku ajar psikologinya yang pertama, Principles of Psychology. James memberikan kuliah yang bertajuk "Talks to Teacher" (James, 1899/1993). Dalam kuliah ini James mendiskusikan tentang aplikasi psikologi dalam mendidik anak. James merekomendasikan untuk mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.

 Tokoh Kedua

John Dewey (1859-1952)
John Dewey menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi ditingkat praktis. Pada tahun 1894 Dewey membangun laboratorium psikologi pertama di AS, di Universitas Chicago. Banyak ide penting yang didapat dari Dewey. Salah satunya adalah bahwa pendidikan seharusnya difocuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk neradaptasi dengan lingkungannya.


Tokoh Ketiga

E. L. Thorndike (1874-1949)
Thorndike memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paing penting adalah menamakan keahlian penalaran anak.



Semoga bermanfaat yaa ^_^








Sumber:
Santrock, John W. 2004. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Cetakan ke-5. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Category:

0 komentar:

Posting Komentar